Kami mencoba menata dan mengatur kebutuhan ruang yang ada agar dapat terakomodir secara keseluruhan dan dapat sesuai dengan konsep yang diinginkan. Area depan terdiri dari garasi mobil dan teras yang cukup besar untuk area menerima tamu, ataupun sekedar duduk bersantai saat pagi dan sore hari. Ketika masuk dari pintu depan yang cukup besar, akan disambut ruang tamu yang minimalis. Walaupun ukurannya kecil, namun dinding depannya terbuat dari kaca tinggi serta plafon yang dibuat miring mengikuti bentuk atap akan membuat kesan ruang menjadi jauh lebih luas. Disamping ruang tamu tersebut, kami juga menyediakan satu kamar yang bisa digunakan bagi tamu yang datang.
We try to organize and manage the existing space requirements so that they can be accommodated as a whole and can be in accordance with the desired concept. The front area consists of a car garage and a terrace large enough for an area to receive guests, or just sit back and relax in the morning and evening. When entering from the front door which is quite large, you will be greeted by a minimalist living room. Even though it is small in size, the front wall is made of high glass and the sloping ceiling follows the shape of the roof, making the impression of a much wider space. Besides the living room, we also provide one room that can be used for guests who come.
Void di ruang tengah menjadi center kegiatan, digunakan sebagai ruang berkumpul/komunal, terdiri dari ruang keluarga, dapur, serta ruang makan. Posisi nya berada di tengah sehingga mudah di jangkau dari ruang tamu di area depan, serta ruang privasi (kamar tidur) di area belakang. Terdapat taman kecil disamping ruang komunal tersebut yang berfungsi sebagai paru-paru dalam rumah. Udara dapat bergerak dengan lebih lancar, serta sumber masuknya cahaya alami. Di seberangnya terdapat mushallah yang disekat dengan pintu lipat, hal ini bertujuan agar sewaktu-waktu dapat dijadikan sebagai ekstensi jika ruang tengah sedang digunakan untuk kumpul keluarga besar. Akses ke lantai 2 juga berada di ruang tengah komunal. Area bawah tangga tersebutlah yang kami manfaatkan sebagai dapur, sehingga akan lebih menghemat penggunaan ruang.
The void in the living room becomes an activity center, used as a gathering/communal room, consisting of a family room, kitchen, and dining room. Its position is in the middle so it is easy to reach from the living room in the front area, as well as the privacy room (bedroom) in the back area. There is a small garden beside the communal space which functions as the lungs in the house. Air can move more smoothly, as well as a source of natural light. Opposite it is a prayer room which is insulated with a folding door, this is intended so that at any time it can be used as an extension if the living room is being used for large family gatherings. Access to the 2nd floor is also in the communal living room. The area under the stairs is what we use as a kitchen, so it will save more space.