You are currently viewing Teman Kerja Co Working Space – Yogyakarta

Teman Kerja Co Working Space – Yogyakarta

Hal paling awal yang menjadi perhatian kami adalah mengenai kegiatan yang akan ditampung dalam tempat ini. Selain sebagai coworking space, tempat ini juga sebagai mini cafe yang menyediakan makanan dan minuman untuk para penyewa. Rencananya, pada waktu-waktu tertentu tempat ini akan digunakan sebagai tempat untuk pelatihan-pelatihan kreatif yang penggunanya sebagian besar adalah anak muda.

The first thing that comes to our attention is the activities that will be accommodated in this place. Aside from being a coworking space, this place is also a mini cafe that provides food and drinks for the tenants. The plan is that at certain times this place will be used as a place for creative trainings whose users are mostly young people.

Ide awal yang terapkan adalah membagi zonasi. Berhubung ruang yang tersedia memanjang, kami membagi area menjadi beberapa zona menurut panjang ruangan. Bagian depan merupakan area penerima, yaitu front office sekaligus kasir. Kami buat zona ini dengan tujuan agar penjaga kasir dapat mengawasi kegiatan didalam, dan sebagai kontrol keamanan.

The initial idea that applies is to divide the zoning. Since the available space is elongated, we divide the area into several zones according to the length of the room. The front is the receiving area, namely the front office as well as the cashier. We created this zone with the aim that the cashier can monitor activities inside, and as a security control.

Area setelah penerima, kami membuat area kerja, dimana para pelanggan menggunakan ruang coworkingnya. Mengapa kami tempatkan dibagian dalam, yakni agar konsentrasi bekerja lebih terjaga, karena jauh dari area kbisingan dan lalu lalang kendaraan jalan raya yang jaraknya dengan bangunan coworking tidak terlalu jauh.

The area after the recipient, we create a work area, where customers use their coworking space. Why do we place it on the inside, which is to maintain concentration at work, because it is far from the noise and traffic area of ​​highway vehicles which is not too far from the coworking building.

Bagian paling belakang adalah area service, dimana area ini terdiri dari kamar mandi, dapur, dan musholla. Area belakang ini dibatasi oleh pintu masif yang sudah ada dari bangunan eksisting. Pembatas ke area kamar mandi dibuat menggunakan tirai dengan tema jepang, sesuai dengan tema kayu yang memenuhi ruangan.

The very back is the service area, where this area consists of a bathroom, kitchen, and prayer room. This back area is limited by a massive door that already exists from the existing building. The barrier to the bathroom area is made using a curtain with a Japanese theme, according to the wood theme that fills the room.

Teras atau halaman coworking kami gunakan sebagai extension apabila ruangan bagian dalam tidak memenuhi. Selain itu, sebagai smoking area karean bagian dalam merupakan ruangan ber AC. Area depan ini hanya diaktifkan pada malam hari, karena pada siang hari terlalu panas, dengan penggunaan atap transparan dari bahan polycarbonat.

We use the terrace or coworking yard as an extension if the inner space does not meet. In addition, as a smoking area because the inside is an air-conditioned room. This front area is only activated at night, because during the day it is too hot, with the use of a transparent roof made of polycarbonate material.